Mahasiswa doktoral yang akrab disapa Almas tersebut tidak hanya semata menyandang gelar doktor di usia muda, tetapi juga mengukuhkan kiprah akademiknya di kancah global melalui publikasinya yang bereputasi internasional.
Adapun publikasi yang dihasilkan berjumlah 35 yang terdiri dari sembilan artikel jurnal internasional Q1, tujuh artikel Q2, dua artikel Q3 dan belasan lainnya pada jurnal serta konferensi bereputasi nasional maupun internasional.
Ia dinyatakan lulus pada sidang tertutup, Selasa (1/7/2025). Pada awalnya, ia lolos mengikuti program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Selain itu, ia menjadi penerima beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti saintek) RI turut menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademiknya.
Selama menjalani program PMDSU, sulung dari tiga bersaudara itu tak hanya aktif dalam 15 skema hibah riset dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga menjalin kolaborasi riset global dengan profesor dari Jepang, Italia, dan Taiwan.
Almas mengungkapkan bahwa pencapaian yang diraihnya tak lepas dari suasana akademik yang intensif dan suportif di kelompok riset Power System Operation and Control (PSOC) serta Power System Simulation Laboratory (PSSL).